Ahmadiyyah

Belum lama ini telah terjadi insiden penyarangan pengikut ajaran Ahmadiyyah di Cikeusik Banten. Penyerangan tersebut dilakukan oleh sekelompok orang yang mengakibatkan 3 orang pengikut Ahmadiyyah meninggal dunia. Nhah untuk lebih jelasnya tentang apa dan bagaiman sebenarnya Ahmadiyyah berikut saya share sedikit artikel tentang Ahmadiyyah
Liwa-e-Ahmadiyyat (Bendera Ahmadiyah)
Ahmadiyyah (Urdu: احمدیہ Ahmadiyyah) atau sering pula disebut Ahmadiyah, adalah Jamaah Muslim yang
didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908) pada tahun 1889 di satu desa kecil yang bernama Qadian, Punjab, India. Mirza Ghulam Ahmad mengaku sebagai Mujaddid, al Masih dan al Mahdi.
Jemaat Ahmadiyah Indonesia adalah bagian dari Jamaah Muslim Ahmadiyah Internasional. Di Indonesia, organisasi ini telah berbadan hukum dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sejak 1953 (SK Menteri Kehakiman RI No. JA 5/23/13 Tgl. 13-3-1953)
 Mirza Ghulam Ahmad

Atas nama Pemerintah Indonesia, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Jaksa Agung pada tanggal 9 Juni 2008 telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama, yang memerintahkan kepada penganut Ahmadiyah untuk menghentikan kegiatannya yang bertentangan dengan Islam.

Tujuan pendirian

Jemaat Muslim Ahmadiyah adalah satu organisasi keagamaan Internasional yang telah tersebar ke lebih dari 185 negara di dunia. Pergerakan Jemaat Ahmadiyah dalam Islam adalah suatu organisasi keagamaan dengan ruang lingkup internasional yang memiliki cabang di 174 negara tersebar di Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia, Australia dan Eropa. Saat ini jumlah keanggotaannya di seluruh dunia lebih dari 150 juta orang. Jemaat Ahmadiyah Internasional juga telah menerjemahkan al Quran ke dalam bahasa-bahasa besar di dunia dan sedang merampungkan penerjemahan al Quran ke dalam 100 bahasa di dunia. Sedangkan Jemaat Ahmadiyah di Indonesia telah menerjemahkan al Quran dalam bahasa Indonesia, Sunda, dan Jawa.

Ahmadiyah Qadian dan Lahore

Terdapat dua kelompok Ahmadiyah. Keduanya sama-sama mempercayai bahwa Mirza Ghulam Ahmad Isa al Masih yang telah dijanjikan Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi dua kelompok tersebut memiliki perbedaan prinsip: adalah
  1. Ahmadiyah Qadian, di Indonesia dikenal dengan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (berpusat di Bogor), yakni kelompok yang mempercayai bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang mujaddid nabi yang tidak membawa syariat baru. (pembaharu) dan seorang
  2. Ahmadiyah Lahore, di Indonesia dikenal dengan Gerakan Ahmadiyah Indonesia (berpusat di Yogyakarta). Secara umum kelompok ini tidak menganggap Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi, melainkan hanya sekedar mujaddid dari ajaran Islam.
Selengkapnya, Ahmadiyah Lahore mempunyai keyakinan bahwa mereka:
  1. Percaya pada semua aqidah dan hukum-hukum yang tercantum dalam al Quran dan Hadits, dan percaya pada semua perkara agama yang telah disetujui oleh para ulama salaf dan ahlus-sunnah wal-jama'ah, dan yakin bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir.
  2. Nabi Muhammad SAW adalah khatamun-nabiyyin. Sesudahnya tidak akan datang nabi lagi, baik nabi lama maupun nabi baru.
  3. Sesudah Nabi Muhammad SAW, malaikat Jibril tidak akan membawa wahyu nubuwat kepada siapa pun.
  4. Apabila malaikat Jibril membawa wahyu nubuwwat (wahyu risalat) satu kata saja kepada seseorang, maka akan bertentangan dengan ayat: walâkin rasûlillâhi wa khâtamun-nabiyyîn (QS 33:40), dan berarti membuka pintu khatamun-nubuwwat.
  5. Sesudah Nabi Muhammad SAW silsilah wahyu nubuwwat telah tertutup, akan tetapi silsilah wahyu walayat tetap terbuka, agar iman dan akhlak umat tetap cerah dan segar.
  6. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW, bahwa di dalam umat ini tetap akan datang auliya Allah, para mujaddid dan para muhaddats, akan tetapi tidak akan datang nabi.
  7. Mirza Ghulam Ahmad adalah mujaddid abad 14 H. Dan menurut Hadits, mujaddid akan tetap ada. Dan kepercayaan kami bahwa Mirza Ghulam Ahmad bukan nabi, tetapi berkedudukan sebagai mujaddid.
  8. Percaya kepada Mirza Ghulam Ahmad bukan bagian dari Rukun Islam dan Rukun Iman, maka dari itu orang yang tidak percaya kepada Mirza Ghulam Ahmad tidak bisa disebut kafir.
  9. Seorang muslim, apabila mengucapkan kalimah thayyibah, dia tidak boleh disebut kafir. Mungkin dia bisa salah, akan tetapi seseorang dengan sebab berbuat salah dan maksiat, tidak bisa disebut kafir.
  10. Ahmadiyah Lahore berpendapat bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah pelayan dan pengemban misi Nabi Muhammad SAW

Sejarah penyebaran di Indonesia

Ahmadiyah Qadian

Tiga pemuda dari Sumatera Tawalib yakni suatu pesantren di Sumatera Barat meninggalkan negerinya untuk menuntut Ilmu. Mereka adalah (alm) Abubakar Ayyub, (alm) Ahmad Nuruddin, dan (alm) Zaini Dahlan. Awalnya meraka akan berangkat ke Mesir, karena saat itu Kairo terkenal sebagai Pusat Studi Islam. Namun Guru mereka menyarankan agar pergi ke India karena negara tersebut mulai menjadi pusat pemikiran Modernisasi Islam. Sampailah ketiga pemuda Indonesia itu di Kota Lahore dan bertemu dengan Anjuman Isyaati Islam atau dikenal dengan nama Ahmadiyah Lahore. Setelah beberapa waktu disana, merekapun ingin melihat sumber dan pusat Ahmadiyah yang ada di desa Qadian. Dan setelah mendapatkan penjelasan dan keterangan, akhirnya mereka Bai'at di tangan Hadhrat Khalifatul Masih II r.a., Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad r.a. Kemudian tiga pemuda itu memutuskan untuk belajar di Madrasah Ahmadiyah yang kini disebut Jamiah Ahmadiyah. Merasa puas dengan pengajaran disana, Mereka mengundang rekan-rekan pelajar di Sumatera Tawalib untuk belajar di Qadian. Tidak lama kemudian duapuluh tiga orang pemuda Indonesia dari Sumatera Tawalib bergabung dengan ketiga pemuda Indonesia yang terdahulu, untuk melanjutkan studi juga baiat masuk ke dalam Jemaat Ahmadiyah. Dua tahun setelah peristiwa itu, para pelajar Indonesia menginginkan agar Hadhrat Khalifatul Masih II r.a. berkunjung ke Indonesia. Hal ini disampaikan (alm) Haji Mahmud - juru bicara para pelajar Indonesia dalam Bahasa Arab. Respon positif terlontar dari Hadhrat Khalifatul Masih II r.a.. Ia meyakinkan bahwa meskipun beliau sendiri tidak dapat mengunjungi Indonesia, beliau akan mengirim wakil beliau ke Indonesia. Kemudian, (alm) Maulana Rahmat Ali HAOT dikirim sebagai muballigh ke Indonesia sebagai pemenuhannya. Tanggal 17 Agustus 1925, Maulana Rahmat Ali HAOT dilepas Hadhrat Khalifatul Masih II r.a berangkat dari Qadian. Tepatnya tanggal 2 Oktober 1925 sampailah Maulana Rahmat Ali HAOT di Tapaktuan, Aceh. Kemudian berangkat menuju Padang, Sumatera Barat. Banyak kaum intelek dan orang orang biasa menggabungkan diri dengan Ahmadiyah. Pada tahun 1926, Disana, Jemaat Ahmadiyah mulai resmi berdiri sebagai organisasi. Tak beberapa lama, Maulana Rahmat Ali HAOT berangkat ke Jakarta, ibukota Indonesia. Perkembangan Ahmadiyah tumbuh semakin cepat, hingga dibentuklah Pengurus Besar (PB) Jemaat Ahmadiyah dengan (alm) R. Muhyiddin sebagai Ketua pertamanya. Terjadilah Proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Di dalam meraih kemerdekaan itu tidak sedikit para Ahmadi Indonesia yang ikut berjuang dan meraih kemerdekaan. Misalnya (alm) R. Muhyiddin. Beliau dibunuh oleh tentara Belanda pada tahun 1946 karena beliau merupakan salah satu tokoh penting kemerdekaan Indonesia. Juga ada beberapa Ahmadi yang bertugas sebagai prajurit di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, dan mengorbankan diri mereka untuk negara. Sementara para Ahmadi yang lain berperan di bidang masing-masing untuk kemerdekaan Indonesia, seperti (alm) Mln. Abdul Wahid dan (alm) Mln. Ahmad Nuruddin berjuang sebagai penyiar radio, menyampaikan pesan kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia. Sementara itu, muballigh yang lain (alm) Mln. Sayyid Syah Muhammad merupakan salahsatu tokoh penting sehingga Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, di kemudian hari menganugerahkan gelar veteran kepada beliau untuk dedikasi beliau kepada negara. Di tahun lima puluhan, Jemaat Ahmadiyah Indonesia mendapatkan legalitas menjadi satu Organisasi keormasan di Indonesia. Yakni dengan dikeluarkannya Badan Hukum oleh Menteri Kehakiman RI No. JA. 5/23/13 tertanggal 13-3-1953. Ahmadiyah tidak pernah berpolitik, meskipun ketegangan politik di Indonesia pada tahun 1960-an sangat tinggi. Pergulatan politik ujung-ujungnya membawa kejatuhan Presiden pertama Indonesia, Soekarno, juga memakan banyak korban. Satu lambang era baru di Indonesia pada masa itu adalah gugurnya mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia, Arif Rahman Hakim, yang tidak lain melainkan seorang khadim Ahmadiyah. Dia terbunuh di tengah ketegangan politik masa itu dan menjadi simbol bagi era baru pada masa itu. Oleh karena itu iapun diberikan penghargaan sebagai salah satu Pahlawan Ampera. Di Era 70-an, melalui Rabithah Alam al Islami semakin menjadi-jadi di awal 1970-an, para ulama Indonesia mengikuti langkah mereka. Maka ketika Rabithah Alam al Islami menyatakan Ahmadiyah sebagai non muslim pada tahun 1974, hingga MUI memberikan fatwa sesat terhadap Ahmadiyah. Sebagai akibatnya, Banyak mesjid Ahmadiyah yang dirubuhkan oleh massa yang dipimpin oleh ulama. Selain itu, banyak Ahmadi yang menderita serangan secara fisik. Periode 90-an menjadi periode pesat perkembangan Ahmadiyah di Indonesia bersamaan dengan diluncurkannya Moslem Television Ahmadiyya (MTA). Ketika Pengungsi Timor Timur yang membanjiri wilayah Indonesia setelah jajak pendapat dan menyatakan bahwa Timor Timur ingin lepas dari Indonesia, hal ini memberikan kesempatan kepada Majelis Khuddamul Ahmadiyah Indonesia untuk mengirimkan tim Khidmat Khalq untuk berkhidmat secara terbuka. Ketika Tahun 2000, tibalah Hadhrat Mirza Tahir Ahmad ke Indonesia datang dari London menuju Indonesia. Ketika itu beliau sempat bertemu dan mendapat sambuatan baik dari Presiden Republik Indonesia, Abdurahman Wahid dan Ketua MPR, Amin Rais.

Ahmadiyah Lahore

Tahun 1924 dua pendakwah Ahmadiyah Lahore Mirza Wali Ahmad Baig dan Maulana Ahmad, datang ke Yogyakarta. Minhadjurrahman Djojosoegito, seorang sekretaris di organisasi Muhammadiyah, mengundang Mirza dan Maulana untuk berpidato dalam Muktamar ke-13 Muhammadiyah, dan menyebut Ahmadiyah sebagai "Organisasi Saudara Muhammadiyah".
Pada tahun 1926, Haji Rasul mendebat Mirza Wali Ahmad Baig, dan selanjutnya pengajaran paham Ahmadiyah dalam lingkup Muhammadiyah dilarang. Pada Muktamar Muhammadiyah 18 di Solo tahun 1929, dikeluarkanlah pernyataan bahwa "orang yang percaya akan Nabi sesudah Muhammad adalah kafir". Djojosoegito yang diberhentikan dari Muhammadiyah, lalu membentuk dan menjadi ketua pertama dari Gerakan Ahmadiyah Indonesia, yang resmi berdiri 4 April 1930

Status di Berbagai Negara

Pakistan

Di Pakistan, parlemen telah mendeklarasikan pengikut Ahmadiyah sebagai non-muslim. Pada tahun 1974, pemerintah Pakistan merevisi konstitusinya tentang definisi Muslim, yaitu "orang yang meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah nabi terakhir. Penganut Ahmadiyah, baik Qadian maupun Lahore, dibolehkah menjalankan kepercayaannya di Pakistan, namun harus mengaku sebagai agama tersendiri di luar Islam

Indonesia

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menetapkan Ahmadiyah sebagai aliran sesat semenjak tahun 1980 , lalu ditegaskan kembali pada fatwa MUI yang dikeluarkan tahun 2005.

Malaysia

Di Malaysia Ahmadiyah telah lama dilarang

Brunei Darussalam

Sebagaimana di Malaysia, di Brunei Darussalam pun status terlarang ditetapkan untuk Ahmadiyah

Kontroversi ajaran Ahmadiyah

Menurut sudut pandang umum umat Islam, ajaran Ahmadiyah (Qadian) dianggap melenceng dari ajaran Islam sebenarnya karena mengakui Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi yaitu Isa al Masih dan Imam Mahdi, hal yang bertentangan dengan pandangan umumnya kaum muslim yang mempercayai Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir walaupun juga mempercayai kedatangan Isa al Masih dan Imam Mahdi setelah Beliau saw(Isa al Masih dan Imam Mahdi akan menjadi umat Nabi Muhammad SAW).
Perbedaan Ahmadiyah dengan kaum Muslim pada umumnya adalah karena Ahmadiyah menganggap bahwa Isa al Masih dan Imam Mahdi telah datang ke dunia ini seperti yang telah dinubuwwatkan Nabi Muhammad SAW. Namun umat Islam pada umumnya mempercayai bahwa Isa al Masih dan Imam Mahdi belum turun ke dunia. Sedangkan permasalahan-permasalahan selain itu adalah perbedaan penafsiran ayat-ayat al Quran saja
Ahmadiyah sering dikait-kaitkan dengan adanya kitab Tazkirah. Sebenarnya kitab tersebut bukanlah satu kitab suci bagi warga Ahmadiyah, namun hanya merupakan satu buku yang berisi kumpulan pengalaman ruhani pendiri Jemaat Ahmadiyah, layaknya diary. Tidak semua anggota Ahmadiyah memilikinya, karena yang digunakan sebagai pegangan dan pedoman hidup adalah Al Quran-ul-Karim saja.
Ada pula yang menyebutkan bahwa Kota suci Jemaat Ahmadiyah adalah Qadian dan Rabwah. Namun tidak demikian adanya, kota suci Jemaat Ahmadiyah adalah sama dengan kota suci umat Islam lainnya, yakni Mekkah dan Madinah
Sedangkan Ahmadiyah Lahore mengakui bahwa Mirza Ghulam Ahmad hanyalah mujaddid dan tidak disetarakan dengan posisi nabi, sesuai keterangan Gerakan Ahmadiyah Indonesia (Ahmadiyah Lahore) untuk Indonesia yang berpusat di Yogyakarta.

Ahmadiyah menurut pengikutnya

Pada tahun 1835, di sebuah desa bernama Qadian, di daerah Punjab, India, lahir seorang anak laki-laki bernama Ghulam Ahmad. Orang tuanya Muslim dan ia tumbuh dewasa menjadi seorang Muslim yang luar biasa. Sejak awal kehidupannya, Mirza Ghulam Ahmad sudah amat tertarik pada telaah dan khidmat agama Islam. Ia sering bertemu dengan individual Kristiani, Hindu ataupun Sikh dalam perdebatan publik, serta menulis dan bicara tentang mereka. Hal ini menjadikan lingkungan keagamaan menjadi tertarik kepadanya dan ia dikenal baik oleh para pimpinan komunitas. Mirza Ghulam Ahmad mulai menerima wahyu Ilahi sejak usia muda dan dengan berjalannya waktu maka pengalaman perwahyuannya berlipat kali secara progresif. Setiap wahyu yang diterimanya kemudian terpenuhi pada saatnya, sebagian di antaranya yang berkaitan dengan masa depan masih menunggu pemenuhannya. Dakwahnya menyatakan diri sebagai Imam Mahdi dan Masih Mau'ud (al Masih) dilakukan di akhir tahun 1890, dan dipublikasikan ke seluruh dunia. Pernyataannya, seperti juga halnya para pembaharu Ilahiah lainnya seperti Nabi Isa dan Nabi Muhammad SAW, langsung mendapat tentangan luas. Sebelum menyatakan dirinya sebagai Masih Mau'ud, Allah SWT telah menjanjikan kepada Mirza Ghulam Ahmad melalui wahyu bahwa:
Aku akan membawa pesanmu sampai ke ujung-ujung dunia.
— Mirza Ghulam Ahmad
Wahyu ini memberikan janji akan adanya dukungan Ilahi dalam penyebaran ajaran Jemaat yang telah dimulainya di dalam Islam. Mentaati perintah Tuhan, Mirza Ghulam Ahmad menyatakan diri sebagai Al-Masih bagi umat Kristiani, sebagai Imam Mahdi bagi umat Muslim, sebagai Krishna bagi umat Hindu, dan lain sebagainya. Jelasnya, ia adalah "Nabi Yang Dijanjikan" bagi masing-masing bangsa, dan ditugaskan untuk menyatukan umat manusia di bawah bendera satu agama. Nabi Muhammad SAW sebagai nabi umat Islam adalah seorang nabi yang membawa ajaran yang bersifat universal; dan sosok Mirza Ghulam Ahmad yang menyatakan diri sebagai al Masih yang dijanjikan juga menyatakan dirinya tunduk dan menjadi refleksi dari Muhammad, Khataman Nabiyin. Menjelaskan tentang tujuan diutusnya wujud Masih Mau'ud, ia menjelaskan:
Tugas yang diberikan Tuhan kepadaku ialah agar aku dengan cara menghilangkan hambatan di antara hamba dan Khalik-nya, menegakkan kembali di hati manusia, kasih dan pengabdian kepada Allah. Dan dengan memanifestasikan kebenaran lalu mengakhiri semua perselisihan dan perang agama, sebagai fondasi dari kedamaian abadi serta memperkenalkan manusia kepada kebenaran ruhaniah yang telah dilupakannya selama ini. Begitu juga aku akan menunjukkan kepada dunia makna kehidupan keruhanian yang hakiki yang selama ini telah tergeser oleh nafsu duniawi. Dan melalui kehidupanku sendiri, memanifestasikan kekuatan Ilahiah yang sebenarnya dimiliki manusia namun hanya bisa nyata melalui doa dan ibadah. Di atas segalanya adalah aku harus menegakkan kembali Ketauhidan Ilahi yang suci, yang telah sirna dari hati manusia, yang bersih dari segala kekotoran pemikiran polytheistik.
— Mirza Ghulam Ahmad
Menyusul wafatnya Mirza Ghulam Ahmad pada tahun 1908, para Muslim Ahmadi memilih seorang pengganti sebagai Khalifah. Sosok Khalifah merupakan pimpinan keruhanian dan administratif dari Jemaat Islam Ahmadiyah. Pimpinan tertinggi dari Jemaat Ahmadiyah di seluruh dunia pada saat ini (2007) adalah Hadhrat Mirza Masroor Ahmad yang berkedudukan di London, dan terpilih sebagai Khalifah kelima. Ia banyak berkunjung ke berbagai negara dan cermat mengamati budaya dan masyarakat lainnya.
Dengan bimbingan seorang Khalifah, Jemaat Ahmadiyah berada di barisan terdepan dalam khidmat dan kesejahteraan kemanusiaan. Banyak sekolah-sekolah, klinik dan rumah sakit yang didirikan di berbagai negeri, dimana mereka yang papa dan miskin dirawat secara gratis. Saat terjadi bencana alam, Jemaat Ahmadiyah membantu secara sukarela secara finansial ataupun fisik tanpa membedakan agama, warna kulit atau pun bangsa. Jemaat Ahmadiyah telah memiliki jaringan televisi global yang bernama "MTA (Muslim Television Ahmadiyya) International", yang mengudara dua puluh empat jam sehari dalam beberapa bahasa dunia. Layanan ini diberikan tanpa memungut biaya. Jemaat Ahmadiyah telah menyebar ke lebih dari 170 negara di dunia dan populasinya diperkirakan sudah mencapai 80 juta manusia yang telah berbai'at ke dalam Jemaat pada tahun 2001.

Bai'at dalam Jemaat Ahmadiyah

Bulan Desember 1888, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad mengaku telah menerima ilham Ilahi untuk mengambil bai'at dari orang-orang. Bai'at yang pertama diselenggarakan di kota Ludhiana pada tanggal 23 Maret 1889 di rumah seorang mukhlis bernama Mia Ahmad Jaan. Dan orang yang bai'at pertama kali adalah Hadhrat Maulvi Nuruddin (yang nantinya menjadi Khalifah pertama Jemaat Ahmadiyah). Pada hari itu kurang lebih 40 orang telah bai'at.

Sepuluh syarat Bai'at

  1. Orang yang bai'at, berjanji dengan hati jujur bahwa dimasa yang akan datang hingga masuk ke dalam kubur, senantiasa akan menjauhi syirik.
  2. Akan senantiasa menghindarkan diri dari segala corak bohong, zina, pandangan birahi terhadap bukan muhrim, perbuatan fasik, kejahatan, aniaya, khianat, huru-hara, pemberontakan; serta tidak akan dikalahkan oleh gejolak-gejolak hawa nafsunya meskipun bagaimana juga dorongan terhadapnya.
  3. Akan senantiasa mendirikan salat lima waktu tanpa putus-putusnya, semata-mata karena mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya. Dan dengan sekuat tenaga akan senantiasa mengerjakan salat tahajjud, dan mengirimkan shalawat kepada Yang Mulia Rasulullah saw, dan memohon ampun dari kesalahan dan memohon perlindungan dari dosa; akan ingat setiap saat kepada nikmat-nikmat Allah, lalu mensyukuri dengan hati tulus, serta memuji dan menjunjung-Nya dengan hati yang penuh kecintaan.
  4. Tidak akan kesusahan apapun yang tidak pada tempatnya terhadap makhluk Allah umumnya dan kaum Muslimin khususnya karena dorongan hawa nafsunya, baik dengan lisan atau dengan tangan atau dengan cara papaun juga.
  5. Akan tetap setia terhadap Allah Taala baik dalam segala keadaan susah ataupun senang, dalam duka atau suka, nikmat dan musibah; pendeknya, akan rela atas putusan Allah. Dan senatiasa akan bersedia menerima segala kehinaan dan kesusahan di dalam jalan Allah. Tidak akan memalingkan mukanya dari Allah Taala ketika ditimpa suatu musibah, bahkan akan terus melangkah ke muka.
  6. Akan berhenti dari adat yang buruk dan dari menuruti hawa nafsu. Dan benar-benar akan menjunjung tinggi perintah al Quran Suci atas dirinya. Firman Allah dan sabda Rasul-Nya itu akan menjadi pedoman baginya dalam setiap langkahnya.
  7. Meninggalkan takabur dan sombong; akan hidup dengan merendahkan diri, beradat lemah lembut, berbudi pekerti halus, dan sopan santun.
  8. Akan menghargai agama, kehormatan agama dan mencintai Islam lebih dari pada jiwanya, hartanya, anak-anaknya, dan dari segala yang dicintainya.
  9. Akan selamanya menaruh belas kasihan terhadap makhluk Allah umumnya, dan akan sejauh mungkin mendatangkan faedah kepada umat manusia dengan kekuatan dan nikmat yang dianugerahkan Allah Taala kepadanya.
  10. Akan mengikat tali persaudaraan dengan hamba ini "Imam Mahdi dan al Masih Mau'ud", semata-mata karena Allah dengan pengakuan taat dalam hal ma'ruf dan akan berdiri di atas perjanjian ini hingga mautnya, dan menjunjung tinggi ikatan perjanjian ini melebihi ikatan duniawi, baik ikatan keluarga, ikatan persahabatan, ataupun ikatan kerja.

Para Pemimpin Ahmadiyah sepeninggal Hazrat Mirza Ghulam Ahmad

Khalifah Ahmadiyah Qadiyan

  1. Hadhrat Hakim Maulana Nur-ud-Din, Khalifatul Masih I, 27 Mei 1908 - 13 Maret 1914
  2. Hadhrat Alhaj Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad, Khalifatul Masih II, 14 Maret 1914 - 7 November 1965
  3. Hadhrat Hafiz Mirza Nasir Ahmad, Khalifatul Masih III, 8 November 1965 - 9 Juni 1982
  4. Hadhrat Mirza Tahir Ahmad, Khalifatul Masih IV, 10 Juni 1982 - 19 April 2003
  5. Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, Khalifatul Masih V, 22 April 2003 - sekarang

Amir Gerakan Ahmadiyah (AAIIL)

Gerakan Ahmadiyah (Ahmadiyah Movement) atau Ahmadiyah Lahore tidak mengenal khalifah sebagai pemimpin, akan tetapi seorang Amir yang diangkat sebagai pemimpin.
Adapun para Amir tersebut adalah sbb:
  1. Hazrat Maulana Hakim Nurudin
  2. Maulana Muhammad Ali MA. LLB.
  3. Maulana Sadrudin
  4. Dr. Saed Ahmad Khan
  5. Prof. Dr. Asghar Hamid Ph.D
  6. Prof. Dr.Abdul Karim Saeed

Media elektronik

Salah satu media elektronik milik Ahmadiyah yang terbesar adalah televisi. Mereka telah membuat satu televisi yang mereka namai MTA, yaitu Moslem Television Ahmadiyya. Proyek ini dirintis oleh Khalifah Ahmadiyah yang ke-empat, Mirza Tahir Ahmad.

source: wikipedia.org
Selengkapnya »

Debian 6.0 "Squeeze" dirilis


Pada tanggal 6 Februari 2011, Setelah 24 bulan pembangunan konstan, Proyek Debian dengan bangga mempersembahkan versi baru stabil 6.0 (nama kodeSqueeze). Debian 6.0 adalah sistem operasi bebas, datang untuk pertama kalinya dalam dua rasa. Di samping Debian GNU / Linux, Debian GNU / kFreeBSD diperkenalkan dengan versi sebagai preview teknologi.
 
Debian 6.0 termasuk KDE Plasma Desktop dan Aplikasi, GNOME, Xfce, dan lingkungan desktop LXDE serta semua jenis aplikasi server. Ia juga memiliki kompatibilitas dengan FHS v2.3 dan software yang dikembangkan untuk versi 3.2 dari LSB.

Debian berjalan pada komputer mulai dari palmtop dan sistem genggam untuk superkomputer, dan hampir semuanya di antaranya.Sebanyak sembilan arsitektur yang didukung oleh Debian GNU / Linux: 32 bit-PC / Intel IA-32 ( i386 ), 64-bit PC / Intel EM64T / x86-64 (amd64 ), Motorola / IBM PowerPC ( powerpc ), Sun / Oracle SPARC ( sparc ), MIPS ( mips (big-endian) dan mipsel (little-endian)), Intel Itanium ( ia64 ), IBM S/390 ( s390 ), dan ARM EABI ( armel ).

Debian 6.0 Squeeze memperkenalkan preview teknis dari dua port baru ke kernel dari proyek FreeBSD menggunakan Debian dikenal / userland GNU: Debian GNU / kFreeBSD untuk-bit PC 32 ( kfreebsd-i386 ) dan 64-bit PC ( kfreebsd-amd64 ). Port ini adalah orang-orang pertama yang dimasukkan dalam rilis Debian yang tidak berbasis kernel Linux. Dukungan dari perangkat lunak server yang umum yang kuat dan menggabungkan fitur yang ada versi Debian berbasis Linux dengan fitur unik yang dikenal dari dunia BSD. Namun, untuk rilis ini port ini baru ini terbatas, misalnya, beberapa fitur canggih desktop yang belum didukung.

Pertama lainnya adalah kernel Linux sepenuhnya bebas, yang tidak lagi berisi file firmware bermasalah. Ini dibagi keluar ke paket terpisah dan pindah dari arsip utama Debian ke dalam wilayah non-free dari arsip kami, yang tidak diaktifkan secara default. Dengan cara ini pengguna Debian memiliki kemungkinan untuk menjalankan sistem operasi yang sepenuhnya bebas, tetapi masih dapat memilih untuk menggunakan file-file firmware non-free jika diperlukan. Firmware file yang dibutuhkan selama pemasangan dapat dimuat oleh sistem instalasi; gambar CD khusus dan tarbal untuk instalasi berbasis USB yang tersedia juga. Informasi lebih lanjut tentang hal ini dapat ditemukan di Debian halaman wiki Firmware .

Selanjutnya, Debian 6.0 memperkenalkan sistem boot berbasis dependensi , pembuatan sistem start-up lebih cepat dan lebih kuat karena paralel eksekusi script boot dan ketergantungan yang benar pelacakan di antara mereka. Berbagai perubahan lain membuat Debian lebih cocok untuk notebook faktor bentuk kecil, seperti pengenalan shell Plasma KDE Netbook.

Rilis ini berisi banyak paket perangkat lunak diperbarui, seperti:
KDE Plasma Workspace dan Aplikasi KDE 4.4.5
versi terbaru dari lingkungan desktop GNOME 2.30
Xfce 4.6 desktop lingkungan
LXDE 0.5.0
X. Org 7.5
OpenOffice.org 3.2.1
GIMP 2.6.11
3.5.16 Iceweasel (versi unbranded Mozilla Firefox)
Icedove 3.0.11 (versi unbranded Mozilla Thunderbird)
PostgreSQL 8.4.6
MySQL 5.1.49
GNU Compiler Collection 4.4.5
Linux 2.6.32
Apache 2.2.16
Samba 3.5.6
Python 2.6.6, 2.5.5 dan 3.1.3
Perl 5.10.1
PHP 5.3.3
Asterisk 1.6.2.9
Nagios 3.2.3
Xen Hypervisor 4.0.1 (dom0 serta dukungan domU)
OpenJDK 6b18
Tomcat 6.0.18
lebih dari 29.000 paket perangkat lunak lain siap digunakan, dibangun dari hampir 15.000 paket source.

Debian 6.0 mencakup lebih dari 10.000 paket baru seperti browser Chromium, solusi pemantauan Icinga, manajemen paket frontend Software Center, manajer jaringan Wicd, alat wadah Linux lxc dan cluster Corosync kerangka.

Dengan pilihan paket luas, Debian sekali lagi tetap setia dengan tujuan menjadi sistem operasi universal. Sangat cocok untuk banyak kasus penggunaan yang berbeda: dari sistem desktop untuk netbook; dari server pengembangan untuk sistem cluster, dan untuk server database, web atau penyimpanan. Pada saat yang sama, upaya jaminan tambahan berkualitas seperti instalasi otomatis dan upgrade tes untuk semua paket dalam arsip Debian memastikan bahwa Debian 6.0 memenuhi harapan tinggi bahwa pengguna memiliki sebuah rilis stabil Debian. Ini adalah batuan padat dan ketat diuji.

Mulai dari Debian 6.0, Custom Debian Distribusi yang diubah namanya menjadi Debian Blends Murni . cakupan mereka telah meningkat dengan Debian 6.0 menambahkan Aksesibilitas Debian , DebiChem , Debian EzGo , Debian GIS dan Debian Multimediadengan yang telah ada Edu Debian , Debian Med dan Ilmu Debian campuran murni. Isi penuh dari semua campuran dapat diakses , termasuk paket calon bahwa pengguna dipersilakan untuk mencalonkan untuk ditambahkan ke rilis berikutnya.

Debian dapat diinstal dari berbagai media instalasi seperti Blu-ray, DVD, CD dan USB stik atau dari jaringan. GNOME adalah lingkungan desktop default dan terdapat pada CD pertama. lingkungan desktop lain - KDE Plasma Desktop dan Aplikasi, Xfce, atau LXDE - dapat dipasang melalui dua gambar CD alternatif. Lingkungan desktop yang diinginkan juga dapat dipilih dari menu boot dari CD / DVD. Sekali lagi tersedia dengan Debian 6.0 adalah multi-arsitektur CD dan DVD yang mendukung instalasi beberapa arsitektur dari satu disk. Penciptaan media instalasi bootable USB juga telah sangat disederhanakan, lihat Panduan Penginstalan untuk lebih jelasnya.

Selain media instalasi, Debian GNU / Linux juga dapat langsung digunakan tanpa instalasi. Gambar khusus yang digunakan, dikenal sebagai gambar hidup, tersedia untuk CD, USB sticks dan setup netboot. Pada awalnya, hal ini disediakan untuk amd64 dan i386arsitektur saja. Hal ini juga memungkinkan untuk menggunakan gambar-gambar ini hidup untuk memasang Debian GNU / Linux.

Proses instalasi untuk Debian GNU / Linux 6.0 telah ditingkatkan dalam berbagai cara, termasuk seleksi lebih mudah pengaturan bahasa dan keyboard, dan partisi volume logis, dan sistem RAID dienkripsi. Dukungan juga telah ditambahkan untuk filesystem ext4 dan Btrfs dan - pada arsitektur kFreeBSD - filesystem Zettabyte (ZFS). Sistem instalasi untuk Debian GNU / Linux sekarang tersedia dalam 70 bahasa.

gambar instalasi Debian dapat didownload sekarang juga melalui BitTorrent (metode yang disarankan), jigdo atau HTTP , lihat Debian CD untuk informasi lebih lanjut. Ini akan segera tersedia di DVD fisik, CD-ROM dan Blu-ray dari berbagai vendor juga.

Upgrade ke Debian GNU / Linux 6.0 dari rilis sebelumnya, Debian GNU / Linux 5.0 (nama kode Lenny), secara otomatis ditangani oleh paket-manajemen mendapatkan alat yang tepat untuk kebanyakan konfigurasi, dan untuk tingkat tertentu juga oleh manajemen paket alat bakat. Seperti biasa, Debian GNU / Linux dapat ditingkatkan rasa sakit, di tempat, tanpa dipaksa downtime, namun sangat dianjurkan untuk membaca catatan rilis serta panduan instalasi untuk kemungkinan masalah, dan untuk rincian petunjuk tentang instalasi dan upgrade. Catatan rilis akan lebih ditingkatkan dan diterjemahkan ke dalam bahasa tambahan dalam minggu-minggu setelah rilis.

source: www.debian.org > translate by google :)
Selengkapnya »

Gunung Bromo

Setelah Gunung Merapi, kini menyusul Gunung Bromo yang “batuk-batuk”. Entah fenomena apa yang terjadi, namun pada kenyataannya beberapa gunung api aktif di Indonesia mulai menampakkan aktifitasnya.
landscape Gunung Bromo dengan Gunung Semeru
Gunung Bromo adalah gunung api aktif dan bagian dari Pegunungan Tengger , di Jawa Timur , Indonesia. Pada 2.329 meter (7.641 kaki) itu bukan puncak pegunungan tertinggi, tetapi adalah yang paling terkenal. Daerah pegunungan itu merupakan salah satu tempat wisata paling banyak dikunjungi di Jawa Timur , Indonesia. Gunung berapi adalahtermasuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Nama Bromo berasal dari Jawa, yaitu pengucapan Brahma , dewa pencipta agama Hindu.
kawah Gunung Bromo
Rute Pendakian
Gunung Bromo duduk di tengah dataran luas disebut “Lautan Pasir” ( Jawa : Segara Wedi), sebuah cagar alam dilindungi sejak 1919. Cara untuk mengunjungi Gunung Bromo dari desa pegunungan dekat Cemoro Lawang . Dari situ bisa berjalan ke gunung berapi dalam waktu sekitar 45 menit, tetapi juga dapat mengambil tur jip terorganisir, yang mencakup berhenti di sudut pandang di Gunung Penanjakan (2.770 meter). Pandangan terbaik dari Gunung Bromo ke Lautan Pasir di bawah dan gunung berapi sekitarnya saat matahari terbit. Sudut pandang di Gunung Penanjakan juga dapat dicapai dengan berjalan kaki dalam waktu sekitar dua jam. Dari dalam kaldera , belerang dikumpulkan oleh para pekerja.
Pada hari empat belas dari festival Hindu Yadnya Kasada, Tengger, orang Probolinggo, Jawa Timur, melakukan perjalanan ke atas gunung untuk membuat persembahan buah, beras, sayuran, bunga dan pengorbanan ternak kepada para dewa gunung dengan melemparkan mereka ke dalam kaldera. Asal usul ritual dimulai pada legenda abad ke-15 di mana seorang putri bernama Roro Anteng mendirikan Tengger dengan suaminya, Joko Seger. Pasangan itu punya anak dan karena itu memohon bantuan para dewa gunung. Para dewa memberi mereka 24 anak, tetapi menetapkan bahwa 25 anak, bernama Kesuma, harus dilemparkan ke dalam gunung berapi sebagai korban manusia. Permintaan dewa ‘dilaksanakan. Tradisi melempar kurban ke dalam gunung berapi untuk menenangkan dewa kuno ini berlanjut hari ini dan disebut upacara Yadnya Kasada. Meskipun penuh dengan bahaya, beberapa penduduk setempat resiko naik turun ke kawah dalam upaya untuk mengingat barang dikorbankan yang diyakini bisa membawa mereka keberuntungan.
Budaya
Pura Luhur Poten
Pada pasir Segara Wedi polos terdapat sebuah candi Hindu yang disebut Pura Luhur Poten. Candi ini memegang arti penting untuk tersebarnya Tengger di desa-desa pegunungan seperti Ngadisari, Wonokitri, Ngadas, Argosari, Ranu Prani, Ledok Ombo dan Wonokerso. Candi menyelenggarakan upacara Yadnya Kasada tahunan yang berlangsung selama sekitar satu bulan. Pada hari ke-14, masyarakat Tengger akan berkumpul di Pura Luhur Poten untuk meminta berkah dari Ida Sang Hyang Widi Wasa dan Allah Mahameru ( Gunung Semeru ). Kemudian mereka akan berjalan sepanjang tepi kawah Gunung Bromo di mana korban akan dilempar ke kawah. Perbedaan utama antara candi ini dengan orang-orang Bali adalah jenis batu dan bahan bangunan. Pura Luhur Poten menggunakan batu hitam alami dari gunung berapi terdekat, sedangkan candi Bali sebagian besar terbuat dari batu bata merah. Di dalam Pura ini, ada beberapa bangunan dan lampiran selaras dalam komposisi zona Mandala.
Suku Tengger
Aktivitas
Pada Selasa, 23 November 2010, 16.30 WIB, Indonesia Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi telah menaikkan status aktivitas Gunung Bromo “waspada” karena aktivitas peningkatan tremor dan gempa bumi dangkal di gunung.  Letusan gunung berapi potensial mungkin terjadi segera. Sebagai tindakan pencegahan perkemahan pengungsi didirikan, penduduk setempat dan wisatawan harus membersihkan area di dalam radius tiga kilometer dari kaldera. Saat ini Bromo terlarang bagi pengunjung, seperti gunung berapi adalah daya tarik wisata paling terkenal di Jawa Timur. Terakhir letusan Gunung Bromo terjadi 2004 dan menewaskan dua orang.
Bromo mulai meletus abu pada Jumat 26 November 2010.
Delapan hari setelah penetapan status awas, aktivitas Gunung Bromo belum menunjukan kondisi membaik. Bahkan semburan abu membuat langit berwarna cokelat kemerah-merahan
Erupsi 2010
Selengkapnya »